Kamis, 17 Oktober 2013

Konsep Ide Dasar Lukisan



Konsep Ide Dasar Lukisan

Dari perjalanan seseorang dalam perenungan sampailah pada titik tertentu dimana hidup mungkin hanya dapat dipahami sambil melihat kebelakang, tetapi kehidupan harus di hayati kedepan.
Seorang antroplog menghormati sejarah, tetapi tidak memberikan nilai khusus padanya ia mengkonsepkan sebagai studi dasar nya sendiri, yang menguraikanrangkaian masyarakat manusia dalam waktu, yang lain dalam ruang.

Bahasa dan seni adalah ciptaan manusia dan tidak memperoleh akses langsung pada realitas, atau membuat hadir di depan kita. Ada ketidak hadiran, jarak tafsiran kata-kata dan wacana dapat mencakup banyak tingkatan makna yang berbeda-beda .Pemikiran baru (dekonstruksi) membuka tabir kemungkinan makna yang begitu banyak aspek yang tidak disadari.
Cerita besar jenis apapun baik yang bersifat keagamaan, filsafat, ataupun ilmiah terbatas dan terkondisikan secara historis dalam banyak hal cacat dan tidak utuh karena keniscayaan. Cerita ini secara sederhana mengklaim terlalu banyak bagi dirinya mungkin hanya cerita pemahaman yang bersifat local. Generasi kita lebih sadar secara ironis, lebih dari generasi terdahulu.
Kita menyadari bahwa kita anak zaman kita dan kita bermain-main dengan ide dan gaya hidup dari zaman lain dengan sengaja. Ada persaingan antara klaim kebenaran, tipe wacana bentuk pengetahuan dan gaya hidup toleransi, keterbukaan dan fleksibilitas merupakan makanan sehari-hari.

Ada kecurigaan terhadap landasan yang menjadi dasar kebenaran yang “menjustifikasi” posisi kita. Kita menghadang sesuatu sebagaimana kita memandangnya serta memaksakan satu kadar keteraturan dan makna tertentu pada masyarakat tetapi semua itu membawa kita ke mana?
Bergesernya cara pandang wacana, sikap pengertian dari belantara keilmuan ndan derap langkah peradaban. Kata sesorang bijak ‘Roland Bhaer’ : melaui seni kita bisa digerakan secara intensif oleh sesuatu yang tidak ada, tidak pernah ada, dan tidak pernah dapat ada. Di dukung pendapat seorang Jean Franqois Lyotard : teknologi merupakan permainan yang tidak berhubungan dengan yang benar, adil, indah dan lain-lain tetapi efisiensi.

Namun saya tak hendak menafikan bahwasanya pernah lewat pemahaman kesennian dari pemahaman yang lain, dan itu proses dan perjalanan.
Dunia senni menyaksikan kelahiran dunia baru – kubisme, dadaisme, surialisme, dan futurism. Tidak ada lagi artis yang memotret realitas dengan meniru dan memotret. Jumlah gambar meledak, orang mengabaikan aturan perspektif dan warna digunakan dengan mengabaikan jenis dan pencahayaan.

Gerakan baru dalam arsitektur itu minimalis, melucuti dekorasi sampai kedasarnya mencari desain secara geometri dan harmonis, dan gaya universal yang melewati batas Negara.
Kubisme juga dapat bermain dengan geometri tetapi surialis sungguh-sungguh dibawah sadar dan membiarkan imajinasi mengalir dan sampailah kita pada kesimpulan :
“merangkum semua ide argumentasi dan paradox yang menyindir.”
Maka terbukalah !
Terbukalah terhadap ide.
Terbukalah tehadap cinta.
Terbuka terhadap panggilan dan kehadiran yang lain.
Anda tidak sendirian, terkurung, sel penjara yang hidup.
Kita buka batas-batas terhadap orang lain bisa jadi akan menemukan diri kita sendiri dengan member kepada yang lain, inilah kebebasan yang sejati.
Semoga .
Ilusi menguasai diri kita, kita tidak menguasai nasib kita atau planet ini.
Tidak benar.!!
Semua itu terjadi dengan kita mengalir….

Maman. PS.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar